KATA
PENGANTAR
Seraya mengucap syukur kehadirat
Allah SWT. Dengan ini saya haturkan makalah tentang “REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI” guna
memudahkan belajar bagi pelajar dan
tenaga medis yang memerlukannya. Selain itu, makalah ini di harapkan agar dapat
tercapai komunikasi yang baik antara apa yang hendak disampaikan oleh penulis
dan yang diterima oleh pembaca.
Dan tentu saja makalah ini dengan harapan dapat
berdampak positif bagi pembaca dalam memberikan pelayanan yang baik. Pada
kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dosen pembimbing
kami, yang telah sabar membimbing kami dalam proses belajar.
Kami sebagai penulis sangat menyadari masih
banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat
diharapkan untuk kebaikan makalah ini.
Atas perhatian dan tanggapan yang baik dari pembaca kami ucapkapkan
banyak terima kasih.
Bantarujug,
April 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
1
B. Saran....................................................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Reaksi
Oksidasi Reduksi........................................................................... 2
B. Bilangan
Oksidasi.....................................................................................................
3
C. Oksidator dan Reduktor............................................................................................
4
D. Tata
Nama Senyawa.............................................................................................
5
E. Pengolahan Logam...................................................................................................
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................
7
b. Kritik dan Saran.........................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
8
BAB I
PEMBUKAAN
LATAR BELAKANG
Reaksi redoks memiliki aplikasi yan! luas dalam bidan! industri" (isalnya prinsipreaksiredoks
mendasari pembuatan baterai dan aki ekstrasi dan
pemisahan lo!am den!anlo!am lain seperti emas perak dan kromium elain itu reaksi
redoks u!a di!unakan untuk membuat senyawa kimia seprti natrium hidroksida yan! merupakan bahan baku dalam banyak
ke!iatan industri" Proses oksidasi pada buah dapat kita dapat amati se$ara lan!sun!
misalnya buahapel yn! dikupas dan didiamkan beberapa saat maka buah
tersebut akan berubah sarna dari tidak bearna menjadi kecoklatan Pen$oklatan pada apel setelah dikupas atau pada
#ust apelter#adi karena senyaWa polifenol teroksidasi bentuk
polifenol teroksidasi ini nantinya dapat ber!abun! satu sama lain membentuk senya*a makromolekul bersarna $oklat dimanasenya*a makromolekul ini nantinya bisa
membuat #us apel men#adi keruh"Be!itu pula padakulit tubuh manusia proses oksidasi dapat berlan!sun!
perlahan-lahan dalam #an!ka aktuyan! relatif lama namun nampak #elas
perubahan dari oksidasi kulit manusia ini" Prosesoksidasi pada kulit
manusia atau disebut pula proses penuaan ter#adi karena adanya radikal bebas
-+H&" ,ika di suatu tempat ter#adi reaksi oksidasi dimana reaksi
tersebut men!hasilkanhasil sampin! berupa radikal bebas H& seperti asap
kendaraan rokok maupun polusimaka tanpa adanya kehadiran
antioksidan radikal bebas ini akan menyeran! molekul-molekullain disekitarnya seperti pada kulit tubuh manusia" +ksidasi sendi
B. RUMUSAN
MASALAH
1 Pengertian
Reaksi Oksidasi Reduksi
2 Apakah yang d maksud dengan Bilangan Oksidasi ?
3 Oksidator dan Reduktor
4 Pengertian Tata Nama Senyawa
C. TUJUAN
Agar kita mengerti apa itu Reaksi Reduksi dan Oksidasi, macam – macam bilangan oksidasi yang ada di dalam reaksi reduksi dan oksidasi serta mengetahui Oksidator dan Reduktor, Tata
Nama Senyawa. dan kegunaanya dalam kehidupan seharihari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI
Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori,
yaitu :
1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah
peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
Si + O2 → SiO2
4 Fe + 3 O2 → 2
Fe2O3
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan
nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya
pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa
pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
2 CuO →
2 Cu + O2
H2O → H2 +
O2
2. Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron
Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat
dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan
elektron
Contoh:
Na → Na + +
e
Zn → Zn +2 +
2e
Al → Al +3 +
3e
Reduksi adalah peristiwa penangkapan
elektron
Contoh:
Na + + e
→ Na
Fe +3 + e
→ Fe +2
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi
oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan
oksigen.
3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
Oksidasi adalah peristiwa naiknya /
bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa
turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.
B. BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga
tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki
suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur dapat
ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh Na, Fe, O2 ,
H2 memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
Contoh H2O, NaOH, CH3COOH,
KNO3 total biloksnya adalah nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
Contoh Na +1 (
= +1), O -2 ( = -2), Fe +3 (=
+3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah +
1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh: Biloks Ca dalam CaCO3 adalah
+ 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah
– 1
Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah
– 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2
Contoh dalam H2O, Na2O,
Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4
Catatan Penting:
Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal
NaH, LiH, CaH2
Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida
misal H2O2
Silahkan selesaikan soal berikut ini!
Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini
1. HNO3
2. KMnO4
3. H2SO4
4. SrCO3
5. KClO2
6. NH4 +
7. CaC2O4
8. CH3OH
9. PO4 -3
10. Cu(NO3)2
11. CrCl3
12. Mn(OH)2
13. Co2(SO3)3
14. P2O5
15. CH3ONa
C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun),
sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi oksidasi (biloksnya
naik/bertambah).
Contoh:
Pada
reaksi 2Na + 2H2O
→ 2NaOH + H2
Reduktor adalah Na sebab biloksnya
naik dari 0 ke +1
Oksidator adalah H2O
sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
a. IO3 - →
I2
b. Cl2 → ClO –
c. AsO3 3- → AsH3
d. Cr 2+ → CrO4 -2
e. C2O4-2 → CO2
2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi
berikut
a. Sn + SnCl4 → 2
SnCl2
b. Zn +
2HCl → ZnCl2 + H2
c. 2KI + Cl2 → 2KCl
+ I2
d. CO2 +
2NaOH → Na2CO3 +
H2O
e. MnO2 +
4HBr → MnBr2 + 2H2O
+ Br2
f. 2KMnO4 +
5H2C2O4 + 3H2SO4 →K2SO4 +
2MnSO4 + 10 CO2 + 8 H2O
g. Fe2O3 +
HCl → FeCl3 +
D. TATA NAMA SENYAWA
Senyawa
biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri
ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri
atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti
dengan non logam.
Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi
diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi
yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang
nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh:
FeCl2
besi(II)klorida
FeCl3
besi(III)klorida
Cu2O
tembaga(I)oksida
CuO
tembaga(II)oksida
SnCl2
timah(II)klorida
SnCl4
timah(IV)klorida
Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut
1. besi(II)sulfida
2. raksa(I)klorida
3. timah(IV)nitrat
4. kobal(III)karbonat
5. titan(IV)oksida
6. raksa(II)sulfat
7. mangan(II)hidroksida
8. besi(III)fosfat
E. PENGOLAHAN LOGAM
Peranan unsur logam dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari banyaknya
logam yang digunakan. Antara lain untuk membuat mesin-mesin, kendaraan,
bangunan, pekakas rumah tangga, dan sebagainya. Logam yang banyak digunakan
untuk kesejahteraan manusia diantaranya besi, alumunium, tembaga, perak, emas,
nikel, dan timah.
Pada
umumnya pemisahan logam dari bijihnya dilakukan berdasarkan reaksi reduksi.
Cara reduksi yang paling murah adalah reduksi oksida logam dengan karbon.
Metoda ini cocok dilakukan untuk pengolahan besi dan timah.
Untuk
memperoleh logam dari sulfida logam, mula-mula sulfida logam dipanggang diudara
untuk menghasilkan oksida logam. Kemudian oksida logam direduksi dengan karbon
atau karbon monoksida. Logam-logam yang sangat reaktif seperti alumunium
diperoleh dengan cara elektrolisis.
Beberapa contoh reaksi pengolahan logam:
Pengolahan besi
Fe2O3 +
3 CO → 2 Fe + 3 CO2
Pengolahan nikel
2 NiO + C
→ 2 Ni
+ CO2
Pengolahan Alumunium
Al2O3 +
C → 4 Al + 3 CO2
Pengolahan Timah
SnO2 +
C → Sn + CO2
Pengolahan tembaga
2 Cu2O + Cu2S
→ 6 Cu + SO2
BAB
IIII
PENUTUP
1 KESIMPULAN
Oksidasi
adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur,
sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi
diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau
dalam senyawa yang dibentuknya.
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi
(biloksnya turun), sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi
oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
Senyawa
biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri
ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri
atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti
dengan non logam.
Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi
diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi
yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang
nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar