Senin, 17 April 2017

KIMIA REDUKSI DAN OKSIDA

KATA PENGANTAR

             Seraya mengucap syukur kehadirat Allah SWT. Dengan ini saya haturkan makalah tentang “REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI” guna memudahkan belajar bagi pelajar dan tenaga medis yang memerlukannya. Selain itu, makalah ini di harapkan agar dapat tercapai komunikasi yang baik antara apa yang hendak disampaikan oleh penulis dan yang diterima oleh pembaca.

            Dan tentu saja makalah ini dengan harapan dapat berdampak positif bagi pembaca dalam memberikan pelayanan yang baik. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dosen pembimbing kami, yang telah sabar membimbing kami dalam proses belajar.

            Kami sebagai penulis sangat menyadari masih banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk kebaikan makalah ini.

Atas perhatian dan tanggapan yang baik dari pembaca kami ucapkapkan banyak terima kasih.

 

 

                                                                                                              Bantarujug,    April 2017

                                                                                                                          Penulis

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

             A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

             B. Saran.......................................................................................................................  1

             C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

            A. Konsep  Reaksi Oksidasi Reduksi...........................................................................  2
            B. Bilangan Oksidasi..................................................................................................... 3
            C. Oksidator dan Reduktor............................................................................................ 4
           
            D. Tata  Nama  Senyawa............................................................................................. 5
            E. Pengolahan  Logam................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
            A. Kesimpulan............................................................................................................... 7
            b. Kritik dan Saran......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 8

 

 

 

 

 

BAB I

PEMBUKAAN

LATAR BELAKANG

            Reaksi redoks memiliki aplikasi yan! luas dalam bidan! industri" (isalnya prinsipreaksiredoks mendasari pembuatan baterai dan aki  ekstrasi dan pemisahan lo!am den!anlo!am lain seperti emas perak dan kromium elain itu reaksi redoks u!a di!unakan untuk membuat senyawa kimia             seprti natrium hidroksida yan! merupakan bahan baku dalam banyak ke!iatan industri" Proses oksidasi pada buah dapat kita dapat amati se$ara lan!sun! misalnya buahapel yn! dikupas dan didiamkan beberapa saat maka buah tersebut akan berubah sarna dari tidak bearna menjadi kecoklatan  Pen$oklatan pada apel setelah dikupas atau pada #ust apelter#adi karena senyaWa polifenol teroksidasi  bentuk polifenol teroksidasi ini nantinya           dapat ber!abun! satu sama lain membentuk senya*a makromolekul bersarna $oklat dimanasenya*a makromolekul ini nantinya bisa membuat #us apel men#adi keruh"Be!itu pula padakulit tubuh manusia proses oksidasi dapat berlan!sun! perlahan-lahan dalam #an!ka  aktuyan! relatif lama namun nampak #elas perubahan dari oksidasi kulit manusia ini" Prosesoksidasi pada kulit manusia atau disebut pula proses penuaan ter#adi karena adanya radikal bebas -+H&" ,ika di suatu tempat ter#adi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut men!hasilkanhasil sampin! berupa radikal bebas H& seperti asap kendaraan rokok maupun polusimaka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal bebas ini akan menyeran! molekul-molekullain disekitarnya seperti pada kulit tubuh manusia" +ksidasi sendi

B.    RUMUSAN MASALAH

            1      Pengertian Reaksi Oksidasi Reduksi

            2      Apakah yang d maksud dengan Bilangan Oksidasi ?

            3      Oksidator dan Reduktor

            4       Pengertian Tata  Nama  Senyawa

C.      TUJUAN

            Agar kita mengerti apa itu Reaksi Reduksi dan Oksidasi, macam – macam bilangan oksidasi yang ada di dalam reaksi reduksi dan oksidasi serta mengetahui Oksidator dan Reduktor, Tata  Nama  Senyawa. dan kegunaanya dalam kehidupan seharihari.



BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI
    Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu :
1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
    Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
    Si  +  O2      →   SiO2
    4 Fe  +  3 O2   →    2 Fe2O3
    Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
    Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
    2 CuO      →  2 Cu  + O2
    H2O    →    H2   + O2

2.  Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron
    Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
    Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
    Na    →    Na +  +  e
    Zn    →    Zn +2    + 2e
    Al     →   Al +3    + 3e
    Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
    Na +  + e   →   Na
    Fe +3  + e   →   Fe +2
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.

3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
    Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

B. BILANGAN OKSIDASI
    Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
    Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
    Contoh  Na, Fe, O2 , H2  memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
    Contoh H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total biloksnya adalah nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
    Contoh  Na +1 ( = +1),  O -2 ( = -2),  Fe +3  (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
    Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
    Contoh: Biloks  Ca dalam CaCO3  adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1
    Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2
    Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
    Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4
Catatan Penting:
    Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2
    Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H2O2

Silahkan selesaikan soal berikut ini!
Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini
1. HNO3
2. KMnO4
3. H2SO4
4. SrCO3
5. KClO2
6. NH4 +
7. CaC2O4
8. CH3OH
9. PO4 -3
10. Cu(NO3)2
11. CrCl3
12. Mn(OH)2
13. Co2(SO3)3
14. P2O5
15. CH3ONa
C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
    Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi  oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
Contoh:
Pada reaksi      2Na    + 2H2O   →    2NaOH   + H2
Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1
Oksidator adalah H2O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
    a. IO3 -   →   I2
    b. Cl2    →     ClO –
    c. AsO3 3-  →   AsH3
    d.  Cr 2+   →     CrO4 -2
    e.  C2O4-2   →  CO2
2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi berikut
    a.  Sn   + SnCl4   →     2 SnCl2
    b.   Zn   +  2HCl   →    ZnCl2  + H2
    c.   2KI   + Cl2   →  2KCl   + I2
    d.   CO2   + 2NaOH   →  Na2CO3   +  H2O
    e.   MnO2  +  4HBr  →   MnBr2  + 2H2O  + Br2
    f.   2KMnO4 + 5H2C2O4 + 3H2SO4 →K2SO4 + 2MnSO4 + 10 CO2 + 8 H2O
    g.   Fe2O3  + HCl  →    FeCl3  +
D. TATA  NAMA  SENYAWA
            Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non logam.
            Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh:   
    FeCl2            besi(II)klorida
    FeCl3            besi(III)klorida
    Cu2O            tembaga(I)oksida
    CuO            tembaga(II)oksida
    SnCl2            timah(II)klorida
    SnCl4            timah(IV)klorida

Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut
    1.   besi(II)sulfida
    2.  raksa(I)klorida
    3.  timah(IV)nitrat
    4.  kobal(III)karbonat
    5.  titan(IV)oksida
    6.  raksa(II)sulfat
    7.  mangan(II)hidroksida
    8.  besi(III)fosfat

E. PENGOLAHAN  LOGAM
            Peranan unsur logam dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari banyaknya logam yang digunakan. Antara lain untuk membuat mesin-mesin, kendaraan, bangunan, pekakas rumah tangga, dan sebagainya. Logam yang banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia diantaranya besi, alumunium, tembaga, perak, emas, nikel, dan timah.
            Pada umumnya pemisahan logam dari bijihnya dilakukan berdasarkan reaksi reduksi. Cara reduksi yang paling murah adalah reduksi oksida logam dengan karbon. Metoda ini cocok dilakukan untuk pengolahan besi dan timah.
            Untuk memperoleh logam dari sulfida logam, mula-mula sulfida logam dipanggang diudara untuk menghasilkan oksida logam. Kemudian oksida logam direduksi dengan karbon atau karbon monoksida. Logam-logam yang sangat reaktif seperti alumunium diperoleh dengan cara elektrolisis.
Beberapa contoh reaksi pengolahan logam:
Pengolahan besi
Fe2O3       +   3 CO  →  2 Fe     + 3 CO2
Pengolahan nikel
    2 NiO   +  C    →     2 Ni       + CO2
Pengolahan Alumunium
    Al2O3   +  C   →   4 Al   + 3 CO2
Pengolahan Timah
    SnO2   +  C  →   Sn   + CO2
Pengolahan tembaga
    2 Cu2O    + Cu2S  →   6 Cu   + SO2













BAB IIII
PENUTUP
1 KESIMPULAN

            Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

            Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi  oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
            Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non logam.
            Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.

B.    KRITIK DAN SARAN

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga penulis dapat memperbaikinya dalam makalah – makalah selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://bahas-ipa.blogspot.co.id/2014/03/kimia.html

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar