KATA PENGANTAR
Seraya mengucap syukur
kehadirat Allah SWT. Dengan ini saya haturkan makalah tentang “PENGGUNAAN
SENYAWA KARBON” guna memudahkan belajar bagi pelajar dan tenaga
medis yang memerlukannya. Selain itu, makalah ini di harapkan agar dapat
tercapai komunikasi yang baik antara apa yang hendak disampaikan oleh penulis
dan yang diterima oleh pembaca.
Dan tentu saja makalah ini dengan harapan dapat
berdampak positif bagi pembaca dalam memberikan pelayanan yang baik. Pada
kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dosen pembimbing
kami, yang telah sabar membimbing kami dalam proses belajar.
Kami sebagai penulis sangat menyadari masih
banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat
diharapkan untuk kebaikan makalah ini.
Atas perhatian dan tanggapan yang baik dari pembaca kami ucapkapkan
banyak terima kasih.
Bantarujug,
April 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A
Latar Belakang...................................................................................
.......................1
B
Rumusan Masalah.....................................................................................................
1
C.
Tujuan...................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
SENYAWA KARBON.................................................................................................2 A. Alkana......................................................................................................................
2
B.
Siklo Alkana........................................................................................................
5
C.
Alkena.....................................................................................................................
6
D.
Aldehid...............................................................................................................
9
E
Alkohol....................................................................................................................
10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................................
13
3.2 Kritik Dan
Saran.......................................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok senyawa karbon yang
paling sederhana adalah Hidrokarbon, yaitu senyawa karbon yang tersusun dari
atom karbon dan Hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah Metana, yang terdiri dari satu
atom karbon dengan empat Hidrogen ( CH4 ).Berdasarkan ikatan
yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi :
1. Hidrokarbon Jenuh, Hidrokarbon yang
antar karbon pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini
disebutALKANA.
2. Hidrokarbon tak Jenuh, Hidrokarbon
yang antar atom karbon pada rantai atom karbonnya terdapat ikatan rangkap dua
atau tiga. Hidrokarbon dengan rangkap 2 disebut ALKENA, sedangkan
hidrokarbon rangkap 3 disebut ALKUNA.
Semua yang termasuk dalam Hidrokarbon Jenuh dan tak Jenuh akan dibahas
pada pembahasan berikutnya :
B. RUMUSAN MASALAH
1 Pengertian
senyawa Karbon
2. Macam – Macam senyawa Karbon
3 Sifat – sifat
Alkana, Alkena, Alkuna, Aldehid dan Siklo Alkana
4 Kegunaan Alkana,
Alkena, Alkuna, Aldehid dan Siklo Alkana
C. TUJUAN
Agar kita mengerti apa itu senyawa karbon, macam –
macam hidro karbon yang ada di dalam senyawa karbon serta mengetahui sifat –
sifatnya kata nama dan kegunaanya dalam kehidupan seha
BAB II
PEMBAHASAN
SENYAWA
KARBON
¶ Senyawa karbon adalah senyawa yang terdiri
atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon. Jika
tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rantai karbon maka disebut
senyawa karbon oganik.
¶ Atom-atom lain yang terikat pada atom karbon
itu bisa hidrogen, oksigen, maupun, nitrogen.
¶ Pada umumnya senyawa karbon merupakan senyawa
yang berasal dari tumbuhan, hewan, minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Senyawa karbon yang terdiri atas atom karbon dan hidrogen disebut hidrokarbon.
¶ Awalnya kimia organik hanya difokuskan untuk
mempelajari senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Namun, ternyata
itu salah,karena Friedrich Wohler [1800-1882] dapat menyintesisurea. Hal itu
berarti senyawa organik bukan hanya berasal dari makhluk hidup. Pada akhirnya,
senyawa organik didefinisikan sebagai cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari
senyawa-senyawa yang mengandung unsur karbon atau disebut kimia karbon.
Berdasarkan proses terbentuknya, senyawa karbon dibedakan jadi 2 : senyawa
karbon organik dan anorganik.
A. ALKANA
Alkana adalah senyawa Hidrokarbon yang seluruh ikatannya Jenuh dan semua
ikatan karbonya merupakan ikatan tunggal.
Senyawa Alkena disebut juga deret parafin yang
kahirnya senyawa kurang reaktif, setiap senyawa yang merupakan anggota alkana
disebut suku alkana.
Beberapa Suku alkana :
Suku
Ke
|
Nama
|
Rumus
|
1
|
Metana
|
CH4
|
2
|
Etana
|
C2H6
|
3
|
Propana
|
C3H8
|
4
|
Butana
|
C4H10
|
5
|
Pentana
|
C5H12
|
6
|
Heksana
|
C6H14
|
7
|
Heptana
|
C7H16
|
8
|
Oktana
|
C8H18
|
9
|
Nonana
|
C9H20
|
10
|
Dekana
|
C10H22
|
11
|
Undekana
|
C11H24
|
12
|
Dodekana
|
C12H26
|
14
|
Tetradekana
|
C14H30
|
18
|
Oktadekana
|
C18H38
|
20
|
Eikosana
|
C20H42
|
21
|
Henekosana
|
C21H44
|
30
|
Trikontana
|
C30H62
|
Senyawa
alkena mempunyai Rumus : CnH2n +2Jika alkena
kehilangan satu atom H, maka sisa alkana disebut gugusan Alkil, sesuai nama
alkana, akhiran “ana” diganti “IL”
Rumus gugus alkel :
Rumus
|
Nama Alkel
|
CH3 -
|
Metil
|
C2H5 -
|
Etil
|
C3H7 -
|
Propil
|
C4H9 -
|
Butil
|
a. Tata
Nama Alkana
1. Nama alkana diambil berdasarkan
jumlah atom karbon yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran “ana”
2. Bila strukturnya telah diketahui
dan rantai karbon tak bercabang, maka didepan nama tersebut diberi huruf n (dari
kata normal)
Misalnya : CH3 – CH2 – CH2 –
CH3 = n – butana
3. gu25 cabang pada alkana umumnya
merupakan Alkil, jika rantai cabang lebih dari satu, dan berbeda nama diurutkan
sesuai dengan abjad misalnya : butil, etil, isopropil, metil, dset.
b. Sifat Alkana
1. Pada suhu kamar, alkana mempunyai
wujud yang berbeda-beda
2. Tidak larut dalam air kecuali
pelarut organik
Ex : benzena, kloroform.
3. Sukar bereaksi dengan senyawa lain
kerena mempunyai ikatan jenuh
4. Reaksi alkana dan oksigen
menghasilkan energi
c. Isomeri Alkana
Isomeri adalah peristiwa dimana senyawa-senyawa karbon mempunyai rumus
molekul ynag sama, tapi berbeda dalam strukturnya. Dlaam deret alkana
isomerisasi mulai terdapat pada suku ke-4 butana.
Contoh :
Senyawa dengan rumus molekul C4 H10, mempunyai
dua struktur yang berbeda yaitu :
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 dan
CH3
|
CH3 –
CH – CH3
d. Kegunaan Alkana
Pada umumnya Alkana digunakan sebagai bahan bakar misalnya : Gas alam,
minyak bumi, bensin,dll.
e. Sumber-sumber Alkana
Sumber Alkana yang terdapat didalam adalah bahan bakar fasil yang
meliputi : gas alam, minyak bumi dan batu bara.
Gas Alam
Mengandung sekitar 90 – 95% metena, 5 – 10% etana dari campuran alkana
yang mempunyai titik rendah, terutama propona, butana, dan 2 metil propana.
Minyak Bumi
Suatu zat cair ayng kental dan merupakan campuran dari ribuan senyawa
(terutama Hidrokarbon) komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi
dipisahkan dengan tehnik distilaksi fraksional.
Bensin
Adalah campuran Hidrokarbon yang mempunyai 6 – 12 atom karbon, kualitas
bensin sebagai bahan dasar mesin ditunjukkan dengan angka oktana.
B. SIKLO ALKANA
Siklo alkana adalah golongan senyawa hidrokarbon
jenuh yang rantai atom karbonnya tertutup. Sehingga termasuk hidrokarbon
siklik, karena sifatnya siklo alkana sangat mirip dengan golongan alkana
(hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon
alisiklik. Kamus umum sikloalkana adalah CnH2n.
Struktur siklo alkana biasanya di gambarkan dalam bentuk segi banyak
(poligon), titik sudut pada poligon tersebut merupakan atom-atom karbon yang
membentuk cincin, dan garis-garis merupakan c-c.
1. Tata nama siklo alkana
a. Pemberian nama siklo alkana
di lakukan dengan menambah awalan siklo pada nama alkana yang bersesuaian, jika
terdapat cabang (sustituen), maka nama cabang tersebut disebut labih dulu.
b. Jika sustituen hanya sebuah tidak
perlu diberi nomor, tetapi jika subrituennya lebih dari satu, setiap subrituen
diberi nomor untuk menunjukkan posisi dalam cincin.
2. Kegunaan Siklo Alkana
Pada umumnya Siklo Alkana digunakan sebagai bahan bakar misalnya : Gas
alam, minyak bumi, bensin,dll.
3. Teori Regangan Baeyer
Pada tahun 1885 seorang ahli kimia jerman, Adolf Von Baeyer mangemukakan
senyawa-senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar. Menurut Baeyer semua
senyawa siklik (kecuali siklopetana) mengalami ragangan karena terjadinya
penyimpangan dari sudut ikatan tetrahedal. Makin besar penyimpangan dari sudut
iaktan tetrahedalmakin besar ragangannya, yang berakibat makin reaktif pula.
Akibatnya sikli propana yang mempunyai sudut ikatan 60 dan siklo butana 90
lebih reaktif dari pada propana dan butana. Menurut baeyer siklo prapana adalah
sistem yang paling stabil karena sudut ikatannya 108, yang hampir sama dengan
sudut tetrahedal dan kemudian reaktifitasnya maningkat lagi mulai siklo
hetsana.
Namun teori Baeyer tidak seluruhnya benar, karena kenyataan bahwa siklo
heksana dan cincin yang lebih besar tidak lebih reaktif dari siklo petana.
Siklo heksana ternyata bukan merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120
melinkan suatu cincin yang agak terlipat dengan sudut ikatan 109, yang berarti
hampir sama dengan sudut tetrahedal.
4. Sifat-sifat
siklo alkana
Sifat-sifat
fisika kimia siklo alkana hampir sama dengan alkana, yaitu bersifat nonpolasi,
relatif inert, titik didih, dan titik leburnya sebanding dengan berat
molekulnya, siklo alkana tersusun lebih rapat,sehingga sifat-sifat fisikanya
lebih menyerupai alkana bercabang.
5. Sumber
siklo alkana
Siklo alkana
terdapat bersama-sama dengan alkana dalam minyak bumi, minyak bumi dari daerah
tertentu banyak mengandung siklo alkana,misalnya sikloheksana,
metilsikloheksana, dan 1,2 desimetilsiklopentana.
Pembuatan
siklo alkana dari senyawa rantai terbuka disebut reaksi siklisasi, reaksi ini
menggunakan bahan dasar senyawa diholidi.
B ALKENA
Alkena merupakan Hidrokarbon alifatik tak Jenuh dengan ikatan rangkap 2
pada rantai karbonnya (C = C).
Dengan menggunakan model molekul (molymood). Kita bisa melihat bahwa
paling sedikit dibutuhkan dua atom karbon untuk menyususn sebuah molekul
alkena, senyawa hidrokarbon yang dibentuk mempunyai rumus molekul C2H4.
C = C
atau CH2 = CH2
Alkena
disebut juga olefin (pembentukan minyak). Nama Alkena sesuai dengan nama alkuna
dengan mengganti akhiran ana dengan ena.
Rumus
Molekul
|
Rumus
Struktur
|
Nama
|
C2H4
|
H2C
= CH – H2
|
Etana
|
C3H6
|
H2C
= CH – CH3
|
Propena
|
C4H8
|
H3C
– HC = CH – CH3
|
Butena
|
C5H10
|
H2C
= CH – H2 – CH2 – CH3
|
Petana
|
Cn H2n adalah rumus umum dari Alkena
a. TATA NAMA ALKENA
1 Rantai
utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
2 Penomoran
atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
3 Ikatan
Rangkap diberi no. untuk menunjukkan letak ikatan rangkap.
.4 Cara
Penulisan dan penamaan cabang sama dengan alkena
5 Urutan
penamaan ;
Nomor cabang – nama cabang – no. Ikatan rangkap – nama rantai utama.
Cantoh : CH3 – C – CH = CH2 =
3-metil-1-butena
|
CH3
b. ISOMER ALKENA
Senyawa alkena memiliki Isomer posisi dan isomer geometri, serta Isomer
Rantai.
.1 Isomer
Posisi : senyawa yang
mempunyai rumus molekul sama tapi
posisi ikatan rangkap berbeda.
2. Isomer Geometri :
senyawa alkena dengan rumus molekul sama dengan
posisi ikatan rangkap sama, tapi memiliki ruang yang berbeda (atom Isomer
Rantai).
c. SIFAT-SIFAT ALKENA
.1 Sifat
fisikannya sama dengan alkena
.2 Suku empat terendah berwujud gas
3 C5 - C17 berwujud
cair
4 C17 ke atas berwujud
padat
a Dapat
mengalami oksidasi
b. Mudah
terbaka
c Alkena
lebih reatif dari alkena
d. KEGUNAAN
ALKENA
Alkena banyajk digunakan
sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan sintesis, misalnya : plastik alkena
alami yang banyak dimanfaatkan, yaitu getah perca dan juga karet.
C. ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antar atom karbonnya untuk
menyusun suatu alkuna minimal diperlukan dua atom dan dengan menggunakan model
molekul dapat di gambarkan sebagai berikut :


H –
C = C – H atau CH = CH
Nama alkuna sesuai dengan nama
alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi una.
Rumus molekul
|
Rumus struktur
|
Nama
|
C2H2
|
Hc = CH
|
Etuna/Asetilena
|
C3H4
|
H = C – CH 3
|
Propuna
|
C4H6
|
H3C – C = C – CH3
|
Butuna
|
C5H8
|
H3C – C = C – H2C
– CH3
|
Pentuna
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar