Selasa, 18 April 2017

PUPUH
Pupuh merupakan karya sastra berbentuk puisi 
yang termasuk bagian dari sastra Sunda. Pupuh itu
 terikat oleh patokan (aturan) pupuh berupa guru wilangan, 
guru lagu, dan watek. Guru wilangan adalah jumlah engang (suku kata) tiap padalisan (larik/baris). Guru lagu adalah sora panungtung
(bunyi vokal akhir) tiap padalisan
Sedangkan watek adalah karakteristik isi pupuh.

Terdapat 17 jenis pupuh yang terbagi ke dalam dua kategori, 
yaitu: Sekar Ageung (4 jenis pupuh) dan Sekar Alit (13 jenis pupuh). 
Pupuh sekar ageung dapat dinyanyikan
 (ditembangkeun) dengan menggunakan lebih dari satu jenis lagu, 
sedangkan pupuh sekar alit hanya bisa 
dinyanyikan dengan satu jenis lagu.

Setiap pada (bait) ke-17 jenis memiliki jumlah
 padalisan yang berbeda, begitu pun 
dengan patokan pupuh berupa guru wilangan, 
guru lagu, dan watek-nya pun berbeda. 
Di bawah selengkapnya bisa dilihat perbedaannya:

Sekar Ageung
1. Kinanti 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan perasaan sedang menanti (nungguan), 
khawatir (deudeupeun), atau rasa sayang (kanyaah).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i

2. Sinom 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa gembira (gumbira
atau rasa sayang (kadeudeuh).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 7-i, 8-u, 7-a, 8-i, 12-a

3. Asmarandana 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa asmara (kabirahian), 
cinta kasih (deudeuh asih), 
atau rasa sayang (nyaah).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-i, 8-a, 8-é/o, 8-a, 7-a, 8-u, 8-a

4. Dangdanggula 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa kedamaian (katengtreman),
 keindahan (kawaasan), keagungan (kaagungan),
 atau kegembiraan (kagumbiraan).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 10-a, 8-é/o, 7-u, 9-i, 7-a, 6-u, 8-a, 12-i, 7-a


Sekar Alit
5. Pucung 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek) terhadap diri sendiri, 
atau benci (keuheul) karena tidak setuju hati.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-u, 6-a, 8-é/o, 12-a

6. Wirangrong 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa malu (kawiwirangan), 
malu oleh perilaku sendiri.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-i, 8-o, 8-u, 8-i, 8-a, 8-a

7. Maskumambang 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa kesedihan (kanalangsaan), 
sedih dengan sakit hati.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-i, 6-a, 8-i, 8a

8. Ladrang 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) 
dengan maksud menyindir (nyindiran)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 4-a (2x), 8-i, 12-a

9. Balakbak 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan lelucon (heureuy
atau komedi (banyol).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
15-é, 15é, 15-é

10. Magatru 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa sedih, penyesalan (handeueul)
 oleh perilaku sendiri, atau menasehati (mapatahan).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-u, 8-i, 8-u, 8-i, 8-o

11. Lambang 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) tetapi banyol 
yang mengandung hal yang harus dipikirkan.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-a, 8-a, 8-a

12. Jurudemung 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa bingung, susah dengan 
apa yang harus dilakukan (pilakueun).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i

13. Gurisa 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan orang yang sedang melamun 
(ngalamun) atau melamun kosong (malaweung)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a

14. Gambuh 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa sedih (kasedih), susah 
(kasusah), atau sakit hati (kanyeri).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
7-u, 10-u, 12-i, 8-u, 8-o

15. Mijil 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa bersedih (kasedih
tetapi dengan penuh harapan.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 6-o, 10-é, 10-i, 6-i, 6-u

16. Pangkur 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek
yang tersimpan dalam hati atau menghadapi tugas yang berat.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 11-i, 8-u, 7-a, 12-u, 8-a, 8-i

17. Durma 
[unduh]
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek), 
besar hati (gedé haté), atau semangat (sumanget)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-a, 7-i, 6-a, 7-a, 8-i, 5-a, 7-i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar